Praktek Pagi ini sungguh menyenangkan.. Soalnya gw dapet pasien sinkop.. Okeh, satu sisi mungkin gw dianggap dokter gila.. dapet pasien sinkop ko malah seneng tp di lain sisi ini adalah ladang saya untuk mempraktekkan ilmu yang terpendam. Dari jaman coas dulu, saya belum pernah menjumpai pasien saya sinkop. Walaupun si pasien takutnya 1/2 mati sama proses pencabutan gigi, jarum suntik ato prosedur gigi yang lain.
Hari ini, 2 Oktober 2012, setelah saya praktek kurang lebih dua tahun lamanya akhirnya menjumpai juga pasien sinkop. Pasien saya kali ini wanita, ingin mencabutkan gigi regio kirinya, baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Total gigi yang akan dicabut sebanyak 3 gigi. Satu buah gigi di rahang bawah dengan diagnosa gangren. Dua gigi di rahang atas dengan diagnosa radix. Semua gigi berada pada regio yang sama, yaitu kiri. Riwayat kesehatan gigi sebelumnya pasien pernah hampir pingsan saat di dokter gigi (drg laen tentunya hehehe) karena giginya patah dan akarnya belum tercabut.
Riwayat kesehatan giginya udah bikin gw cukup aware, makanya sebelum pencabutan gw udah buat semacam "perjanjian" dengan si pasien. Klo dia tiba2 mulai terasa pusing ato lemas WAJIB HARUS langsung kasih tau gw.. Si pasien cukup pintar mengerti instruksi gw. Tapi dia tetep sangat amat takut, salah satu buktinya adalah tangannnya yang tremor saat gw abis nyutik dia. Langsung cek vital sign dia, masih oke walo tensi agak rendah. Tapi masih sesuai protap pencabutan gigi.
Note : Si Pasien ini emang bener2 takut dan trauma krn pencabutan sebelumnya yg "gagal"
Prosedur pencabutan dimulai, semua gigi alhamdulillah tercabut dengan baik. Tidak meninggalkan akar :p
Radix yang tertinggal karena pencabutan sebelumnya memang agak sulit karena lapang pandang yg tidak jelas. Butuh sedikit insisi. Tapi setelah flap terbuka, everything is visible hehehe..
Balik lagi ke sinkop.. Apa itu sinkop??
Fainting or syncope results from either the psychologic response to fear, anxiety, stress, pain, or unpleasant situations or from poor autonomic adjustments to changes in the patient’s posture. In some cases, syncope may be due to very rapid or slow cardiac arrhythmias. Syncope accounts for over 50% of reported emergencies in the dental office.
Setelah pencabutan selesai, tiba2 si pasien bilang: "Dok, saya ko mulai pusing ya". Padahal saat itu si pasien udah duduk di kursi biasa. Akhirnya dia kembali ke kursi gigi.. Tanda-tanda sinkop mulai ada.. Pasien pusing kemudian seperti mulai kehilangan kesadaran.. Entah kenapa saya tidak panik saat ini, saya tetap mengajak ngobrol si ibu sambil melakukan hal-hal sbb:
- Posisikan pasien dalam supine position ato posisi tredelenburg, dimana kaki lebih tinggi dibandingkan kepala. Hal ini bertujuan agar aliran darah kembali ke otak
- Cek vital sign. Harus selalu di monitor
- Minta pendamping pasien ato perawat ato siapapun untuk membelikan teh manis hangat. Tp inget OPERATOR ATO DOKTER GIGI TETAP HARUS STAY BERSAMA SI PASIEN
- kasih aroma wewangian, entah alkohol ato parfume.
- Usahakan masih menjalin komunikasi dengan pasien. Perhatian segala tanda2 di raut wajahnya. Bila pasien anda wanita, hapuslah lipstiknya..
Selang 5 menit.. Pasien mulai berkomunikasi dengan baik lagi.. Alhamdulillah.. Pasien pulang dengan senyum dan dia minta cabut lagi gigi yang laen.. Eerrrrrrrr...
:))