Beberapa waktu yang lalu pada saat stase di salah satu rumah sakit di daerah Yogyakarta, saya mendapat tugas untuk memeriksa keadaan rongga mulut dan manifestasi penyakit yang di deritanya. Penyakit yang diderita pasien yang saya periksa tidak lain dan tidak bukan adalah HIV. Salah satu hal yang dapat saya ambil hikmahnya dari kejadian ini adalah saya, dan mungkin rekan-rekan sejawat, sangat amat perlu meningkatkan kewaspadaan akan penyakit ini dan peningkatan kontrol infeksi pada tempat praktek atau klinik. Pada pasien HIV ini, bisa dikatakan tidak ada manifestasi oral yang signifikan yang dapat menjadi petunjuk seorang dokter gigi (silahkan baca laporan kami mengenai manifestasi oral pada pasien yang diperiksa ini). Dan setelah berdiskusi dengan pembimbing kami (yg notaben nya adalah dokter spesialis penyakit dalam), ternyata penyakit HIV tidak bisa dicurigai melalui pemeriksaan tes darah rutin. Angka leukosit pada penderita HIV dapat menunjukkan angka yang normal. ooohh my God!!
Dan terus terang saja, wajah pada pasien ini tidak menunjukkan wajah2 "pria nakal". Tidak ada tato pada tubuhnya. Dan yang paling mengagetkan adalah status sosialnya yang cukup baik, yaitu pekerjaannya sebagai perangkat desa.
Lalu apa yang bisa menjadi petunjuk seorang dokter gigi untuk mencurigai seseorang dengan HIV atau penyakit infektif lainnya??
Kalau dari sisi saya pribadi, lebih baik kita menggunakan prinsip kontrol infeksi yang baik, dimana semua pasien diperlakukan sebagai pasien yang memiliki penyakit infeksi. Lalu jangan lupa untuk lebih memperhatikan anamnesis yang dilakukan. Jangan hanya seputar penyakit yang dikeluhkan, cobalah untuk lebih menggali riwayat sosialnya, ada tidaknya penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat, lebih memperhatikan ada tidaknya anemia pada pasien, dan jika ada bantuan dana berlebih tidak ada salahnya untuk menskrining pasien HIV dengan salah satu Rapid Test untuk mendeteksi antibodi HIV tipe 1 dan 2. Alat ini hanya di swab kan pada celah antara gusi dan gigi untuk mendapatkan crevicular fluid pada sulkus gingiva. Dan dalam 20-40 menit, hasilnya sudah dapat diketahui..
Laporan B20 Komplit Tanpa Identitas Pasien